Jumat, 01 April 2011

bapakku dan ke'sombong'annya part 1

seorang pria separuh abad yang biasa aku panggil bapak. seorang seniman terbaik Indonesia ke-5 (menurutku) setelah Deddy Mizwar, Iwan Fals, Aria Kusuma Dewa dan Achmad Fahmi Alatas. seorang teman, guru, sekaligus idolaku. seorang pencinta Rolling Stones yang sangat tahu bagaimana caranya menirukan Mick Jagger bernyanyi. seorang yang paling ku percaya dalam menilai sebuah karya

dan salah satu orang yang percaya bahwa aku berharga.

aku senang mendengarnya bercerita, menyombongkan masa mudanya yang hebat. seorang pencinta alam, pemain teater, olahragawan, dan kutu buku sekaligus dalam satu jiwa. walaupun dia sering mengulang cerita yang sama beberapa kali, tapi aku tetap mendengarkan.

aku ingat percakapan malam itu, saat dia menceritakan masa mudanya dulu. ibuku juga disana.
"dulu bapak ganteng mas, pacarnya banyak" ibuku memancing kenangan lama bapak. "playboy dia dulu, cakep-cakep semua lagi pacarnya" ibuku menambahkan dan senyum bapak merekah terlihat bangga. "mas mana pacarnya? payah nih, kehebatan bapak nggak nurun" sepertinya bulan purnama dan angin sepoy-sepoy membuat pertanyaan itu menjadi sebuah teror mengerikan (mungkin sedikit berlebihan).

salah satu cerita yang membuatku sangat iri adalah saat dia bercerita tentang seorang wanita yang keluar dari mobil sedan dan masuk ke sebuah gang kecil di mana rumah kakekku dulu berada. saat dia sedang asik bernyanyi sambil bermain gitar bersama teman-temannya, dan si wanita yang 'berperan' sebagai mantan pacar bapak ini memberikan bunga mawar dengan harapan bisa mengambil hati (petikan lirik lagu) bapakku lagi.

anda sangat beruntung tuan.

ibuku ikut menambahkan, dan masih tentang wanita di atas. saat itu bapakku sedang mencoba mendekati ibuku, datang setiap malam minggu hanya untuk numpang minum kopi (bikin malu saja).

kembali ke si wanita.

pada suatu hari (zzzz...), si wanita yang berpikir bapakku punya hubungan spesial dengan ibu, mendatangi ibu dan menanyakan perihal hubungan mereka (kayak tulisan skenario sinetron). dan sambil menangis, si wanita meminta ibu agar melepaskan bapak supaya dia bisa pacaran lagi sama bapak. kau benar-benar pria yang beruntung kawan. "ambil aja, orang kita juga nggak ada apa-apa" kata ibu. tapi jodoh berkata lain.


dan cerita ini hanya satu dari sekian banyak ke'sombong'an yang bapakku ceritakan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar