Senin, 28 Maret 2011

ingin berpendapat.

aku hanya ingin berpendapat, aku hanya ingin bertanya, aku hanya ingin memberikan pandangan dari sudut lain sebagai bahan pemikiran dan pertimbangan, karena aku perduli.
mereka temanku, mereka saudaraku, mereka adalah bagian dari hidup relatif yang aku jalani di dunia. dan aku perduli.


"Selamat Tahun Baru" ujar seorang teman. "kenapa harus ngucapin tahun baru?" tanyaku. "mulai deh pertanyaan aneh dari dadi" katanya lagi sambil ngeloyor pergi. "kan gw cuma nanya, emang salah?" dan tidak ada yang perduli.

kenapa harus merayakan tahun baru dan mengucapkan selamat tahun baru? mungkin saja itu 'permainan' orang-orang 'pintar' yang ingin menuntun kita kepada hedonisme. mungkin.
tapi aku bertanya karena ingin mencari jawaban. jika menurutku itu masuk akal, aku akan terima. tapi tidak ada yang ingin menjawabnya.

"selamat ulang tahun" ujar seseorang kepadaku. "ngapain ngucapin selamat ulang tahun? ngasi kado lagi. orang sekarat di selametin". dan tak ada lagi yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku. baguslah.

apa yang harus diselamatkan dari ulang tahun? apa yang harus dirayakan dari ulang tahun? karena diberi kesempatan hidup satu tahun lagi? bukankah ulang tahun itu malah mengingatkan kita bahwa waktu kita semakin berkurang?
sekali lagi aku bertanya karena ingin mencari jawaban. jika menurutku itu masuk akal, aku akan terima. tapi tidak ada yang ingin menjawabnya.

"Ya Allah, semoga ...bla bla bla... amin" sebuah tulisan dari seorang teman atau bahkan lebih yang terlihat dari beranda facebook atau di timeline twitter. "emang Tuhan punya akun pesbuk atau twiter?" kata ku. orang yang satu marah kepadaku, yang satu lagi mencari alasan objektif, tapi kebanyakan tidak digubris.

maksud dari pertanyaan "emang Tuhan punya akun pesbuk atau twiter?" yang kuajukan adalah, kenapa kau berdoa di jejaring sosial? apakah sejadah tidak cukup jadi tempat berdoa? ada yang bilang "biar banyak yang amin-in". apakah sebegitu takutnya doamu tidak di ijabah?
dan alasanku bertanya sekali lagi karena ingin mencari jawaban. jika menurutku itu masuk akal, aku akan terima. tapi tidak ada yang ingin menjawabnya.

tulisan lain dari beranda dan timeline, "Alhamdulillah, uda solat" atau "Alhamdulillah, lima waktu".
bukankah itu sama saja menyombongkan ibadah? dan sekali lagi kutekankan bahwa alasanku bertanya karena ingin mencari jawaban jika mungkin aku salah.
 

aku bertanya karena ingin mencari kebenaran atas sebuah pemikiran dan sudut pandang yang aku miliki. berharap mereka berpikir dan memberikan pendapat, bertukar pikiran dan di jadikan bahan pertimbangan. dan aku juga ingin memberikan pendapat sebagai bahan pemikiran untuk mereka agar tidak menerima begitu saja apa yang mungkin sudah menjadi budaya dunia. karena aku perduli.

tapi sepertinya mereka tidak mau perduli. jadi, aku biarkan tulisan, isi pikiran dan kepedulian ini terbaca nanti. untuk orang-orang yang perduli.


dan aku menulis ini dengan harapan, ada yang bisa membenarkan jika ada yang salah kutuliskan.

7 komentar:

  1. wuih... another inspiring writing!! I've been waiting for this kind of writing and as I expected from you, it's not another ordinary writing who will be ignored.

    Haha kalo saya sih mas merada belum cukup berilmu buat menjawab pertanyaan2 di atas dengan jawaban yang masuk akal dan cerdas. Saya jg dulu mempertanyakan pertanyaan2 seperti itu, tapi lalu saya berpikir, why should we bothered with that kind of questions? yeah, i'm just like those common people. tapi saya kemudian berkesimpulan setelah perdebatan yg terjadi ttg pertanyaan2 ini... rather than questioning their reason for saying those things, why don't we just thank them for wishing and praying for us? entah mereka mengucapkan itu karena terpengaruh kebiasaan dunia atau memang mereka sungguh2 berdoa untuk kita, kita tak pernah tahu kan? And about the new year's wish... kalau buat saya, itu sebagai semacam perjanjian untuk diri kita sendiri bahwa kita akan menjadi lebih baik di tahun setelahnya. Bukankah bahkan ada salah satu sholat dalam tarawih yang jika dilakukan pada hari ke sekian, akan menghapus dosa kita di tahun sebelumnya? lalu kita mempertanyakan, apakah itu hanya berfungsi pada bulan ramadhan dan dilakukan saat tarawih saja? dan sekali lagi, bahkan agama kita pun memberikan kita banyak pertanyaan bukan? dan saya jg nggak mampu menjawabnya, tapi memutuskan untuk menerimanya. :P

    dan tentang doa-doa dalam status sosial... saya jg berpikir seperti mas. ngapain doa di facebook sih. atau ngapain sholat 5 waktu aja dipamerin? hmm... sekali lagi, saya nggak pernah tahu isi hati orang. ada guru saya yang pernah bilang begini: "gunakanlah jejaring sosialmu tidak lain untuk berdakwah di jalan allah" dan maksudnya adalah tulislah sesuatu yang bisa mengajak kita ke jalan yang baik dan bukannya hal2 buruk ttg yg kita alami. nah, lalu bagaimana dgn itu? dari situ, apakah kita menilai bahwa status islami yang dia buat seperti sholat dll disebut ria? karena semua tergantung dari bagaimana lagi kita menganggapnya kan. ada orang2 yang saat membaca status seperti itu akan jd ingat ttg ibadah dan orang yang mengingatkan akan mendapat pahala bukan, tp ada jg yg menganggap hal itu sbg kesombongan diri. kalau saya pribadi, saya melihat lagi ke orang yang menuliskan status2 tersebut. apakah saya mengenalnya atau tidak? karena biasanya status seseorang itu mengungkapkan diri seseorang bukan? dan kita nggak pernah tahu maksud mereka menulis status2 agamis itu adalah untuk sok atau memang karena niat berdakwah. i always try to stay positive though...

    and about the birthday wish... benar, kita diingatkan bahwa umur kita semakin berkurang. dan bukankah karena itu kita justru harus menjadi lebih baik dan lebih baik lagi? dan berterimakasih saja karena bagaimanapun, mereka berdoa untuk kita meski kita tidak tau itu hanya formalitas duniawi yang mereka buat atau bukan. dan arti hadiah yang mereka berikan, nggak semua orang kasih hadiah kan. saya sendiri hanya kasih hadiah ke orang yang 'berharga' buat saya... dan saya ingin memberikan mereka something that we both can treasure till the rest of our lives. nah, dari situ aja saya berpikir, mungkin orang yang memberi saya hadiah jg menganggap saya 'berharga' tapi cara masing2 orang menunjukkannya kan berbeda2. ada yang kasih hadiah, ada pula yang cuma doain, ada yang hanya diam tp bisa diandalkan saat diperlukan. yah... itulah pendapat saya. maaf kalau kepanjangan dan malah bikin bingung x)

    BalasHapus
  2. paragraf 1 bertuliskan "aku hanya ingin berpendapat, aku hanya ingin bertanya, aku hanya ingin memberikan pandangan dari sudut lain sebagai bahan pemikiran dan pertimbangan" sebenernye adalah inti dari tulisan ini, biar orang yang baca ikutan mikir, atau mungkin nyari di buku atau di blog lain atau mungkin di Kitab 'kebesaran' mereka. sekedar menyampaikan pendapat sekaligus mencari kebenaran untuk saya pribadi. karena saya pun tidak menganggap tulisan ini mutlak adalah sebuah kebenaran.

    karena menurut saya, semakin banyak sudut pandang yang mengemuka, maka semakin bijaksana kita menyikapi segala hal. aaahhhssshhheeekkk... hahahahaha,

    dan terimakasih untuk anda yang telah memberikan pendapatnya...

    BalasHapus
  3. Pertanyaan yang cukup menarik.. dan sejujurnya saya tidak memiliki jawaban pasti yang dapat anda terima secara logika. karena ketika saya ingin menjawab satu demi satu pertanyaan ini. saya berpikir kembali tentang jawaban-jawaban yang akan saya berikan. untuk sejenak saya berpikir kembali tentang jawaban yang sudah saya miliki. lalu saya coba berfikir dari sudut pandang yang berbeda dan pemikiran yang berbeda pula.maka timbulah jawaban-jawaban baru dari sudut pandang yang berbeda ini. namun ketika saya mencoba untuk menuliskan jawaban saya, tiba2 muncul pertanyaan lain. apakah jawaban yang akan saya berikan bisa di terima secara logika? sementara sebelumnya saya sudah memiliki jawaban yang akan saya berikan.
    untuk beberapa saat saya berpikir kembali. berusaha melihat dari segala sisi dan sudut pandang yang berbeda. dan dari setiap sudut pandang yang berbeda ini pulalah saya menemukan jawaban yang berbeda-bedada. dan dari kesemua jawaban ini muncul bermacam2 pertanyaan baru.
    yang salah satunya mempertanyakan kembali "apakah dari semua jawaban-jawaban itu ada yang memiliki satu kemungkinan tentang kebenaran yang membenarkan dan mampu di terima secara logika?"

    Secara logika pertanya-pertanyaan seperti ini tak akan mudah untuk terjawab. karena akan selalu ada jawaban dari setiap sudut pandang dan logika yang berbeda2. dan kemudian akan muncul pertanyaan pertanyaan baru yang mempertanyakan tentang kebenaran jawaban dari setiap pertanyaan.

    gak semudah ketika kita menjawab pertanyaan seperti ini.. 1 + 1 = 2. secara logika. mengapa satu ditambah satu = dua? logikanya. ketika saya melihat ada satu koin yang terletak di meja. lalu di saat yang bersamaan saya merogoh saku saya dan menemukan satu koin yang sama. lalu saya meletakan satu koin tersebut tepat di sebelah koin yang ada di meja. maka koin tersebut kini bertambah.

    lalu muncul pertanyaan baru dari saya untuk anda.
    kenapa anda membuat pertanyaan yang menimbulkan pertanyaan baru?
    dan sejujurnya saya juga memiliki rasa keingin tahuan yang sama seperti anda. sama2 ingin mengetahui jawaban yang bisa di terima secara logika.

    Mohon maaf bila ada kelancangan saya dalam berkata2.

    BalasHapus
  4. sekedar tambahan.. dari setiap sudut pandang yang berbeda2 inilah saya memiliki satu kesimpulan yang mampu di terima secara logika.

    sebenarnya pertanyaan-pertanyaan seperti ini memiliki satu fungsi yang sangat bermanfaat bagi kita yang mau berpikir dan berusaha untuk menjawab.
    fungsi yang di maksud adalah "Mendewasakan cara kita berpikir" manfaatnya, agar kita bisa membedakan mana yang hanya benar dan mana yang benar untuk membenarkan.

    BalasHapus
  5. tuan Ardilles yang saya hormati. sebelumnya terimakasih karena sudah menyempatkan untuk membaca.

    saya terinspirasi dari kata-kata bapak saya, "timbulkan terus pertanyaan-pertanyaan hingga tak ada lagi yang bisa ditanyakan. dan langsung atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar, jawabannya akan kau temukan sendiri nanti" "semakin banyak pertanyaan semakin baik, dan pertanyaan-pertanyaan itu akan mengasah cara berpikir secara logis" katanya lagi.

    saya menuliskan pertanyaan-pertanyaan ini agar yang membaca bisa bertanya pada dirinya sendiri, atau mencari jawabannya di tempat lain. sekedar mengasah pikiran orang-orang yang membaca supaya lebih kritis terhadap dunia yang semakin krisis.

    dan yang pasti, mengasah pikiran saya juga sekaligus ingin mengetahui pendapat dari berbagai sudut pandang dari berbagai orang sebagai bahan pertimbangan dan pembelajaran.
    dan biarkan jawabannya kau simpan sendiri.

    seperti itu kira-kira. terimakasih karena sudah berkomentar.

    BalasHapus
  6. yap.. perkataan yang seperti bapak anda katakan juga pernah saya dengar dari orang yang saya tuakan dan hormati. dan semenjak dari hari itulah secara perlahan dan pasti saya jadi bisa berpikir dengan dewasa. dan sedikit demi sedikit saya memahami apa yang sebenarnya dimaksud dalam kata2 itu. "MENDEWASAKAN"

    Terimakasih sudah mau berbagi.. :)

    dan jangan lah memanggil saya dengan sebutan tuan sebelum nama saya di ucapkan. saya merasa tidak pantas menyandang kata tuan di depan nama saya. :)

    BalasHapus
  7. hahahahaha,, baiklah.. saya panggil om saja... hahahahahaha,

    terimakasih juga karna sudah mau berbagi pendapatnya...

    BalasHapus